Lembo, KABARMORUT.com – Hampir dalam sebulan terakhir ini bau busuk dari tumpukan sampah mengganggu kenyamanan para pedagang dan pembeli di pasar tradisional Lembo.
Kepada KabarMorut.com, Ibu Mardana, seorang pedagang makanan di pasar Lembo mengungkapkan bau busuk yang berasal dari tumpukan sampah itu menyebabkan masyarakat enggan datang berbelanja apalagi untuk membeli produk makanan yang dijualnya.

“Pembeli sudah datang, tidak tahan -dengan bau busuk- pergi, lari pembeli,” kata Mardana, Selasa (10/5/2025). Mardana adalah pedagang yang memproduksi pentolan bakso dan melayani permintaan kelapa parut.
Menurut Mardana, tumpukan sampah itu yang dibiarkan mempengaruhi kesehatan warga pasar, utamanya anak-anak dan balita.
“Tujuh kali anakku bolak balik puskesmas, malahan dirujuk ke rumah sakit di Konolodale,” cerita Mardana. Dari pemeriksaan dokter diketahui anak balitanya mengalami gangguan paru-paru karena menghirup udara yang tidak sehat.
Basri seorang pedagang pasar lainnya mengatakan sampah-sampah yang bertumpuk itu terdiri atas sampah yang dihasilkan di dalam pasar dan juga sampah yang dibawah masuk dari luar pasar.
“Campuran sampahnya, sampai malam warga dari luar juga bawa sampah mereka ditumpuk disini,”
Sebelumnya sampah-sampah di pasar Lembo diangkut dengan mobil sampah tiga kali dalam seminggu, namun satu-satunya mobil sampah yang ada di dalam pasar seringkali mengalami kerusakan, selain itu juga ada masalah di tempat pembuangan akhir (TPA) yang menurut warga pasar telah ditutup.
Basri berharap ada upaya dari pemerintah untuk menangani permasalahan tumpukan sampah tersebut.
“Harapannya, solusinya itu sekarang bagaimana pemecahan masalah sampah, bagaimana bisa teratasi semua,” ungkap Basri.
Mardana berharap tumpukan sampah itu bisa segera dibersihkan agar warga pasar dan masyarakat yang datang berbelanja dapat merasa nyaman kembali.*
